Rencana Hibah Blog MTsN Paron

Rabu, 22 Juni 2011

Alamat E-mail MTsN Paron: mtsnparon@yahoo.com

Just Mine

Srigati

Senin, 13 Juni 2011

Ini beberapa foto kegiatan PORSENI MTsN se-JATIM di Stadion Kanjuruhan Malang. Kegiatan tersebut diawali dari penjaringan siswa-siswi berbakat di bidang olah raga dari berbagai cabang dari bola volly, tenis meja, catur, atletik, badminton, hingga pidato, bernyanyi dan puisi. diluar dugaan, kontingen Ngawi hampir memperoleh Juara Umum 1 dengan perolehan medali 3 emas, 2 perak 3 perunggu. Kenapa hampir .....? pada tiga jam sebelum semua penutupan, masih ada satu cabang lomba yang belum usai yaitu bulu tangkis yang masih menyisakan enam medali untuk diperebutkan. peh.... dan kabupaten Sidoarjo mendapatkan enam emas penuh dari bulu tangkis tersebut dan langsung menjadi Juara Umumnya, juara Umum ke dua ....
Photobucket
poto satu

Photobucket
poto empat
Photobucket
poto dua

malang
potolima
Photobucket
poto tiga

malang
poto enam


dan kita mendapat juara Umum ke tiga bersama kabupaten Malang. Kontingen Ngawi Mendapat 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu yang masing; 1 emas dari cabang atletik lompat jauh putri asal sekolah atlet dari MTsN Ngawi, 1 emas dari Baca Puisi putra asal sekolah dari MTsN Paron dan 1 emas dari cabang pidato bahasa arab putri dari MTsN Paron. Unduh dalam ukuran sebenarnya klik di sini ....

Pilih Poto Akhirussanah

Rabu, 02 Februari 2011

Ini poto2 Akhirussanah angkatan 2009/2010 ini beberapa poto dipilih acak klik di sini

Kutbah Jum,at, 03 Des 2010

Kamis, 09 Desember 2010

“Man behind the Gun”
Oleh Zaenal Abidin (MTsN Paron)
Jum’at, 03 desember 2010
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ أَرْشَدَكُمُ اللهُ ... أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، قَالَ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيْمِ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral muslimin arsyadakumullah ...
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Ta’ala yang telah memberikan taufiq serta hidayahNya, sehingga kita masih dalam keadaan Iman dan Islam..
Selanjutnya, dari atas mimbar Jum’ah ini, saya wasiatkan kepada diri saya berikut jama’ah sekalian, Marilah, dari sisa-sisa waktu yang Allah berikan ini, kita gunakan untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, yaitu takut kepada Allah akan nikmat serta hidayah Allah terputus kepada kita, karena kita menjalankan apa-apa yang justru dilarang Allah, atau Takut akan Murka Allah dan pintu surga tertutup buat kita karena kita melakukan apa-apa yang justru dilarang Allah.
Perilaku taqwa dengan selalu memperhatikan syariat Allah, kita aplikasikan dalam setiap derap langkah hidup. Pada kesempatan kali ini, kami akan menyampaikan salah satu perilaku taqwa yang kita aplikasikan khususnya bagaimana kita menyikapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang melekat dengan keseharian kita. Pilihan sikap yang benar dalam mengunakan teknologi informasi tersebut merupakan salah satu dari aplikasi taqwa. Suatu ketika Umar bin Khaththab bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang gambaran taqwa. Lalu ia menjawab dengan nada bertanya: “Bagaimana jika engkau melewati jalan yang penuh onak dan duri?” Jawab Umar. “Tentu aku bersiap-siap, waspada dan berhati-hati” Itulah taqwa, kata Ubay bin Ka’ab. Begitupun sikap kita dalam berinteraksi/mengakrabi teknologiinformasi khususnya internet.
Ma’asyiral muslimin arsyadakumullah ...
Telah dimaklumi bahwa, manusia pada mulanya berasal dari dua orang sejoli, Nabiyullah Adam dan ibunda Hawa. Daripadanya berkembang menjadi banyak bangsa bahkan suku. Semua manusia di negara manapun dinisbatkan kepada beliau berdua. Dalam hal ini Allah berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13, artinya:“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Disebutkan dalam ayat ini bahwa kedudukan manusia dihadapan Allah adalah sama, tidak ada perbedaan (warna kulit, bentuk rambut, memiliki jabatan/kedudukan, di posisi atasan/bawahan, kaum dengan pengikut banyak atau sedikit maupun dari suku/ras apa?). Adapun yang membedakan di antara mereka adalah dalam urusan diin (agama), yaitu seberapa ketaatan mereka kepada Allah dan RasulNya.
Al-Hafifzh Ibnu Katsir menambahkan: “Mereka berbeda di sisi Allah adalah karena taqwanya, bukan karena jumlahnya” Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
لَيْسَ لأَحَدٍ عَلَى أَحَدٍ فَضْلٌ إِلاَّ بِالدِّيْنِ أَوْ عَمَلٍ صَالِحٍ. (رواه البيهقي).
“Tidaklah seseorang mempunyai keutamaan atas orang lain, kecuali karena diinnya atau amal shalih.”
Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah ...
Saat ini, kehidupan manusia telah berkembang dengan pesat dalam segala aspeknya. Dari segi jumlah mencapai milyaran, dari sisi penyebaran, ratusan bangsa bahkan ribuan suku yang masing-masing mengembangkan diri sesuai potensi yang bisa dikembangkan. Darinya pula muncul beragam bahasa, adat istiadat, budaya, teknologi dan cara berkomunikasi yang mereka temukan. Dengan kemajuan teknologi diharapkan semakin memudahkan dalam menjalani kehidupan.
Tak pelak dari perkembangan tersebut menimbulkan rasa gembira, puas, bangga, bahkan sikap yang kebablasan, yakni sombong. Sebagai contoh, negara yang maju, kuat teknologi komunikasinya merasa lebih baik dan harus diikuti (baca: ditakuti) oleh negara yang lain. Orang kaya merasa lebih baik dari yang miskin, orang yang mempunyai jabatan dan kedudukan (tertentu yang lebih tinggi) merasa lebih baik dan pantas untuk diikuti oleh yang lain dalam segala tuntutannya. Bahkan kadang-kadang, orang yang ditakdirkan Allah mempunyai “kelebihan” dari orang yang ditakdirkan “kekurangan” itu menyuruh (memaksa)-nya untuk mengerjakan hal-hal yang menyalahi ajaran agama Allah. Naudzubillahi min dzalik .....
Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah ...
Dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi dan informasi khusunya internet dan instrumen yang mengikutinya (HandPhone, IPod, PDA, Blackberry dll), bagaimana perilaku kita menyikapi/mengakrabi teknologi yang telah lekat dengan kehidupan kita. Warnet-warnet bertebaran di mana-mana juga fasilitas hot spot gratis yang disediakan para pebisnis untuk menarik langganan, semua berada di sekitar kita nyaris tak dapat kita hindari.
Sebelum mengupas beberapa pilihan sikap kita terhadap teknologi khususnya internet, kami kutip kegelisahan Enstein dalam pidatonya di hadapan mahasiswa Masacuseth; “mengapa teknologi yang gilang-gemilang ini hanya memberi kebahagian yang sedikit kepada kita ....”. kalimat dalam pidato tersebut ia ucapkan dengan ekspresi kesedihan mendalam beberapa saat setelah bom atom nuklir (teknologi karya besarnya) meluluh lantakkan Nagasaki dan Hirosima Jepang yang menewaskan 150-200 ribu orang. Bagaimana dengan sikap kita menghadapi teknologi khusunya Internet dan instrumen teknologi komunikasi yang mengikutinya? sebuah pertanyaan besar buat kita masing-masing, Internet yang diyakini 90% memuat informasi penting dan sangat berguna bagi kasanah pengetahuan kita dan sisanya 10% memuat informasi-informasi sampah (termasuk di dalamnya pornografi, dan aktivitas online kategari addictive/candu judi online, game online, dan juga Chatting-an, Twitter-an, face book-an yang berlebihan dan salah tempat). Mana yang kita akrabi? yang 90% atau yang 10%
Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah ...
Menurut data sangat memprihatinkan bahwa pengguna/pengakses internet di Indonesia 90% justru mengakses informasi-informasi sampah lebih mencengangkan lagi dari Hasil penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati, menunjukkan bahwa 80 persen anak usia 9-12 telah mengakses situs-situs sampah. Internet bagai pisau bermata dua jika pilihan benar, yakni benar penggunaannnya akan memberi manfaat luar biasa pada kita, tetapi sebaliknya pilihan salah, yakni salah penggunaannya akan menebas leher kita dan membuat kita terperosok ke dalam lembah kehinaan. “Man behind the Gun” tergantung siapa yang memegang senjata/pistol, jika senjata/pistol di tangan orang yang bermental islam/berakhlaq mulia/mengerti syar’i maka pistol/senjata itu akan digunakan untuk membasmi kejahatan, sebaliknya jika senjata/pistol di tangan orang yang bermental buruk/berakhlaq buruk/tidak mengerti syar’i maka pistol/senjata itu akan digunakan untuk berbuat kejahatan. Begitupun dengan Internet dapat pula kita kenakan ungkapan di atas “Man behind the Gun”, tergantung siapa yang mengakses internet (akan ke-kiri atau ke-kanan, membuka situs-situs bermanfaat atau situs-situs sampah).
Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah ...
Dunia maya/dunia cyber (internet) sama seperti dunia nyata selalu ada baik ada buruk ada informasi yang bermanfaat ada pula informasi sampah “Begitulah hidup, semua menjadi ujian Allah bagi kita, pilihan-pilihan sikap kita akan menentukan kita menjadi hamba yang taat atau maksiat. Itulah parameter yang pada saatnya nanti akan dimintai pertanggung-jawabannya.
Namun, banyak dari kita, karena hanya mengikuti tren dan biar dianggap modern/takut kalau tidak dianggap modern, juga karena tipisnya mental akhlaq mulia atau tipisnya ikatan manusia dengan syariat Allah, manusia banyak yang tidak menghiraukan halal atau haram, sebagian dari kita terjerembab ke lembah kehinaan dan jatuh ke lumpur dosa. Bahkan tidak menutup kemungkinan, para pelakunya tidak merasa berbuat dosa, atau malah bangga dengan “amal dosa” itu, na’udzubillah.
Membaca data serta realitas penggunaan internet di atas, sebaiknya kita mengingat kembali teriakan sebagian ulama di tahun 90-an menentang dan mengharamkan internet masuk ke Indonesia (internet yang liberal, dan serba terbuka tanpa batas). Membaca realitas pula, saat ini sebuah keprihatinan yang mendalam seperti yang dikeluhkan Einstein di atas, “Ya, Allah Mengapa Internet yang gilang gemilang ini (penuh dengan manfaat ini) hanya memberi (kehinaan saja/kontribusi kerusakan moral) kebahagiaan yang sedikit pada (sebagian dari) kita ....” Sebagai renungan, seorang tabi’in Abdullah Ibnul Mubarak dalam syairnya beliau menulis:
“Aku lihat perbuatan dosa itu mematikan hati, membiasakannya akan mendatangkan kehinaan. Sedang meninggalkan dosa itu menghidupkan hati, dan baik bagi diri(mu) bila meninggalkannya”
Bagaimana sikap/cara pandang kita terhadap internet? serta cara kita berinteraksi dengan internet akan mencerminkan perilaku kita, apakah barrun, taqiyyun, karimun (baik, taqwa, mulia!) Ataukah perilaku fajirun, syaqiyun, Dzalilun (ahli maksiat, celaka, hina). Perilaku/mental/akhlaq yang seperti apa? Yaitu sejauh mana kita menyikapi ajaran Allah dan RasulNya.
Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah ...
Tak seorang pun di antara kita yang bercita-cita untuk mendekam dalam penjara. Apalagi penjara Allah yang berupa siksa api Neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan bebatuan. Tetapi semua itu terpulang kepada kita masing-masing “man behind the gun” . Rasullah SAW, bersabda.
حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ.
“(Jalan) menuju Jannah itu penuh dengan sesuatu yang tidak disukai manusia, dan (jalan) Neraka itu dilingkupi sesuatu yang disukai oleh syahwat”
Apabila kita keras kepada dunia, maka kehidupan akan lunak kepada kita. Jika kita lunak dengan dunia maka kehidupan akan keras kepada kita.
Semoga Allah mengumpulkan kita dalam umatNya yang terbaik dan terjauhkan dari ketergelinciran ke dalam jurang kemaksiatan. Amin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.

Khutbah Kedua
أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛
Dalam khutbah kedua ini, marilah kita sering-sering beristighfar kepada Allah, sambil beramal shalih menjalankan ketaatan kepada Allah. internet telah hadir dalam kihidupan kita, kita akrabi dengan kesalehan sikap agar kita beroleh manfaat dan menjadikan hidup kita semakin mudah dan berkualias, bukan sebaliknya, Allahumma Amiin.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang tunduk patuh hanya kepada Allah. Semoga kecintaan dan kebencian kita selalu sesuai dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan RasulNya. Semoga kita mendapatkan kecintaan dari Allah, mendapatkan kemuliaan dari Allah, mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari tidak ada naungan kecuali naunganNya, mendapatkan kesempurnaan iman dan masuk ke dalam SurgaNya. Semoga Allah selalu memberkahi dan merahmati kita. Amiin.
إَِلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. . فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
.................................................................................................................................................................................................................................................................. sudah di word download di sini ....

Titipan B Prapti (OLIMPIADE FISIKA)/B. Wur

Selasa, 07 Desember 2010

Meniko bu .... kulo kirimi ... pesenan panjenengan!!!kagem Bu Prapti njenengan klik teng mriki
utawi teng mriki ingkang PDF 
Kagem Bu. Wuryaningsih: njenengan klik
RPP 9 
RPP 8 
RPP 7 

P. Lukman Hakim njenengan Klik di sini 

P Nanang njenengan klik di sini 

P Panca njenengan klik di sini

 
 
 
 
Copyright © LT IV Malang